BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh suatu masyarakat atau negara menunjukkan bahwa kegiatan
permintaan dan penawaran sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya harga barang
yang berlaku. Dengan demikian perubahan harga akan memengaruhi besarnya jumlah
barang yang diminta (permintaan) dan jumlah barang yang ditawarkan (penawaran).
Seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang dapat dihitung
dengan menggunakan rumus elastisitas. Pemahaman
elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni apa yang akan terjadi
terhadap permintaan dan penawaran jika ada perubahan harga, seperti apa
bentuk kurva dari masing masing elastisitas, dan seberapa besar pengaruhnya.
Dengan adanya pemahaman elastisitas tersebut kita dapat mengukur sejauh mana
pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada. Kondisi yang
dimaksud berkaitan dengan perubahan harga atau dengan kata lain, elastisitas
merupakan derajat kepekaan permintaan
dan penawaran terhadap perubahan harga. Oleh karena itu Elastisitas
merupakaan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan
kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga.
Dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahan harga.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang dimaksud Elastisitas permintaan ?
2.
Apa
yang dimaksud Elastisitas penawaran?
3.
Apa
yang menjadi faktor-faktor penyebab
penawaran dan permintaan?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengertian dari Elastisitas permintaan
2.
Untuk
mengetahui pengertian dari Elastisitas penawaran
3.
Untuk
mengetahui faktor-faktor elastisitas penawaran dan permintaan
BAB
II
PEMBAHASAN
Definisi
Elastisitas
Elastisitas (pemuluran) adalah
pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta atau yang
ditawarkan. Dengan kata lain elastisitas adalah tingkat kepekaan (perubahan)
suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi yang lain.
Elastisitas terbagi dalam tiga macam, yaitu sebagai
berikut.
a. Elastisitas harga (price elasticity) yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang tersebut.
b. Elastisitas silang (cross elasticity) adalah persentase perubahan jumlah barang x yang diminta, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang lain (y).
c. Elastisitas pendapatan (income elasticity) yaitu persentase perubahan permintaan akan suatu barang yang diakibatkan oleh persentase perubahan pendapatan (income) riil konsumen.[1]
A.
Elastisitas Permintaan
Hukum permintaan menyatakan bahwa
para pembeli akan membeli dalam kuantitas lebih banayak pada harga lebih
rendah. Namun derajat respon para konsumen pembeli yang dinyatakan dengan
kuantitas yang dibeli atau diminta berbeda di antara berbagai produk dan
berbeda pada berbagai tingkat harga untuk barang yang sama. Respon yang
dinyatakan dalam perubahan jumlah yang diminta terhadap perubahan harga disebut
sebagai elastisitas permintaan.[2]
Elastisitas
permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga
terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan
perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang. Sedangkan
besar kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau
angka elastisitas yang disingkat E.
Formula koefisien elastisitas
permintaan ini, Ed adalah sebagai berikut.
Ed adalah
elastisitas permintaan.
Untuk
memudahkan, ini dapat dijabarkan sebagai berikut.
Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan[3]
Contoh:
Pada saat harga Rp400,00 jumlah barang yang diminta 30 unit, kemudian harga turun menjadi Rp360,00 jumlah barang yang diminta 60 unit. Hitunglah besar koefisien elastisitasnya!
Pada saat harga Rp400,00 jumlah barang yang diminta 30 unit, kemudian harga turun menjadi Rp360,00 jumlah barang yang diminta 60 unit. Hitunglah besar koefisien elastisitasnya!
Jawab:
a.
Macam-Macam
Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan terdiri atas lima macam.
Keterangan:
% ΔQd = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
% ΔQd = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
% ΔPd = Persentase perubahan harga barang
b.
Kurva
Elastisitas Permintaan
c. Menghitung Elastisitas Permintaan secara
Matematis
Dari rumus elastistas:
menunjukkan, bahwa:
adalah turunan pertama dari Q atau Q1.
Contoh 1:
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 50 – -P.
Tentukan besar elastisitas permintaan pada tingkat
harga P = 80!
Jawab:
Jika P = 80, maka Q = 50 – 1/2 (80)
Q = 50 – 40
Q = 10
Contoh 2:
Diketahui fungsi permintaan P = 100 – 2Q. Hitung elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 50!
Jawab:
B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Elastisitas Permintaan
a. Tingkat kebutuhan
Apabila
kebutuhan terhadap suatu barang sangat penting, perubahan harga tidak
mempengaruhi jumlah permintaan, maka permintaan terhadap barang ini bersifat
inelastic, sebaliknya bila kebutuhan terhadap suatu barang kurang penting, maka
permintaan bersifat elastic.
b. Banyaknya barang pengganti yang
tersedia.
Sekiranya
sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti, permintaanyya cenderung untuk
bersifat elastis. Maksudnya, perubahan harga yang kecil saja akan menimbulkan
perubahan yang besar terhadap permintaan. Pada waktu harga naik para pembeli
akan merasa enggan membeli barang tersebut, mereka lebih suka menggunakan
barang-barang lain sebagai penggantinya, yang harganya tidak mengalami
perubahan. Sebaliknya pada waktu harga turun, para pembeli melihat bahwa barang
tersebut lebih mudah daripada barang-barang penggantinya dan beramai-ramai
membeli barang tersebut dan ini menyebabkan permintaannya bertambah dengan
cepat.
Permintaan
terhadap barang yang tidak banyak mempunyai barang pengganti adalah bersifat
tidak elastis, karena jika harga naik para pembelinya sukar memperoleh barang
pengganti dan oleh karenanya harus tetap membeli barang tersebut, oleh sebab
itu permintaannya tidak banyak tambahan pembeli yang pindah dan jika harga
turun permintaannya tidak banyak bertambah karena tidak banyak tambahan pembeli
yang pindah dari membeli barang yang bersaingan dengannya. Dari uraian di atas
dapatlah dibuat rumusan berikut: semakin banyak jenis barang pengganti terhadap
sesuatu barang, semakin elastis sifat permintaannya.
c. Persentasi pendapatan yang
dibelanjakan.
Besarnya
bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu barang dapat
mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang tersebut/. Perhatikanlah
sikap orang dalam membeli barang-barang yang sangat murah harganya. Jika
seseorang itu sudah menyukai suatu jenis minuman ringan tertentu, kenaikan
harga minuman tidak akan banyak mempengaruhi permintaannya. Tetapi perhatikanlah permintaan terhadap
barang-barang yang agak mahal. Sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu orang
akan membandingkan harga dari berbagai jenis barang yang diinginkan. Perbedaan
harga dapat menyebabkan orang membatalkan untuk membeli barang dari suatu merek
tertentu dan membeli merek lain yang lebih murah. Jadi dapat dikatakan bahwa
semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli sesuatu barang,
semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.
d. Jangka waktu analisis.
Semakin
lama jangka waktu di mana permintaan itu dianalisis, semakin elastis sifat
permintaan suatu barang. Dalam jangka waktu yang singkat permintaan besifat
lebih tidak elastis karena perubahan-perubahan yang baru terjadi dalam pasar
belum diketahui oleh permbeli. Oleh sebab itu mereka cenderung untuk meminta
barang-barang yang biasa dibelinya walaupun harganya mengalami kenaikan. Dengan
demikian dalam jangka waktu yang lebih panjang para pembeli dapat mencari
barang pengganti yang mengalami kenaikan harga dan ini akan banyak mengurangi
permintaan terhadap barang yang disebutkan belakangan ini. Juga dalam jangka
panjang barang pengganti mengalami perubahan dalam mutu dan desainnya dan akan
menyebabkan orang lebih mudah pindah kepada membeli barang pengganti.
e. Produk mewah versus kebutuhan.
Permintaan
akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat
membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya,
kenaikan harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan
akan produk mewah cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah
kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan
menurunkan permintaan.
f. Tradisi
Apabila
pemakaian sesuatu barang sudah menjadi tradisi walaupun berapa pun naiknya
harga, orang akan tetap membelinya, maka permintaan ini bersifat inelastic,
tetapi apabila tidak didasarkan tradisi permintaan akan bersifat elastic.
g. Mode
Mode
juga mempengaruhi permintaan terhadap sesuatu barang, apabila barang tersebut
sudah digandrungi oleh masyarakat, maka berapapun naiknya harga akan tetap
dibeli. Maka permintaan akan bersifat inelastic demikian sebaliknya.
h. Perubahan harga dan barang yang
diminta
Hal
ini akan mempengaruhi golongan lain untuk meminta barang tersebut, sehingga
permintaan menjadi elastis.[5]
C. Elastisitas Penawaran
Konsep elastisitas berlaku baik
untuk permintaan maupun untuk penawaran. Namun perlu diingat hukum penawaran
menyatakan bahwa pada harga lebih tinggi kuantitas yang ditawarkan lebih banyak.
Para produsen akan bereaksi terhadap perubahan harga. Konsep elstisitas
permintaan analog sama dengan konsep elastisitas penawaran kecuali bahwa pada
elastisitas penawaran disebutkan tentang kuantitas yang ditawarkan sebagai
ganti dari kuantitas yang diminta pada konsep elastisitas permintaan. Semua
rumus dan analisis sama.[6]
Elastisitas penawaraan (elasticity
of supply) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah
barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang
ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Adapun yang dimaksud koefisien
elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara
perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya. Besar
kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dapat dengan rumus
sebagai berkut.
Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah penawaran
ΔQ : perubahan jumlah penawaran
ΔP : perubahan harga barang
P : harga barang mula-mula
Q : jumlah penawaran mula-mula
Es : elastisitas penawaran
Contoh:
Pada saat harga Rp500,00 jumlah barang yang ditawarkan 40 unit, kemudian harga turun menjadi Rp300,00 jumlah barang yang ditawarkan 32 unit. Hitunglah besarnya koefisien elastisitas penawarannya!
Jawab:
a.
Macam-Macam
Elastisitas Penawaran
Seperti halnya elastisitas permintaan, elastisitas
penawaran juga terdapat lima macam, yaitu:
Keterangan:
% ΔQs : Persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan
% ΔQs : Persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan
% ΔPs : Persentase perubahan harga barang
b.
Kurva
Elastisitas Penawaran
Kurva Elastisitas Penawaran
|
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
Ada dua faktor yang dikatakan sangat
penting didalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu :
1. Kemampuan penjual/produsen
merubah jumlah produksi.
Ini berkaitan dengan biaya dan
kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak elastis apabila salah satu
dari hal-hal berikut terjadi :
·
Biaya
produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat
ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan
satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi
berada dalam skala tidak ekonomis.
·
Kapasitas
produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan memerlukan
pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar. Sementara
penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.
2. Jangka waktu analisis.
Elastisitas penawaran juga
tergantung kepada waktu, apabila harga berubah, para ahli ekonomi membedakan
tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah barang yang
akan ditawarkan dengan perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu tersebut
adalah:
1.
Immediate
Run/ Momentary Period/ M,arket Period,
Suatu priode
waktu yang sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak
dapat dirubah, yaitu hanya sebanyak yang ada dipasar. Dalam waktu satu/beberapa
hari saja semua input tetap. Oleh karena itu, para produsen/penjual tidak dapat
segera menambah jumlah yang ditawarkan, meskipun konsumen bersedia membayar
harga yang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan tergantung dari banyaknya
persediaan yang ada pada saat itu. Pada jangka waktu yang sangat singkat,
penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran menjadi
tidak elastis sempurna.
2.
The short
run,
Diartikan
jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan para produsen menambah jumlah
produksinya dengan jalan menambah input variabel (dengan bekerja lebih
keras/lama, mempergunakan lebih banyak bahan dsb). Tetapi tidak cukup lama
untuk memperbesar kapasitas produksi yang ada (areal pertanian, modal tetap
seperti bangunan pabrik, mesin-mesin, dll). Dalam keadaan demikian penawaran
dapat elastis, dapat juga inelastis, tergantung jenis barang dan proses
produksinya. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun
perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan
memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat
dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak
elastis.
3.
The long
run,
adalah suatu priode waktu yang
sangat panjang bagi perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi
perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk mengembangkan perusahaan yang
lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan harga, bentuk kurva
penawarannya lebih elastis. Dalam jangka waktu yang cukup lama tersebut para
produsen dapat menambah kapasitas produksi dengan menambah modal tetap (pabrik
baru, mesin-mesin, perluasan areal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi
dengan permintaan masyarakat.Makin lama jangka waktu, makin elastis
penawaran.Dalam jangka panjang, perkembangan teknik produksi di sektor industri
dan produksi secara besar-besaran malah dapat menyebabkan harga turun, sehingga
barang-barang yang dulu dipandang barang mewah dan mahal menjadi barang
kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak (misalnya, radio
transistor, kalkulator, dsb). Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah
dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.
Selain itu
juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi elastisitas penawaran yaitu Stok persediaan dan Kemudahan substitusi
faktor produksi/input.
·
Stok
persediaan. Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena
produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
·
Kemudahan
substitusi faktor produksi/input.Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital
lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas
kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan
yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga
dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.[8]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setiap
perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi sampai dimana
setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut, berbedaan diantara
satu barang dengan barang yang lain. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas
yang besar, tetapi ada pula yang pertubahan kuantitasnya sangat kecil.
Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang menunjukan sampai
dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai
akibat dari suatu perubahan harga.
DAFTAR
PUSTAKA
Wijaya,
Faried, 2004, Ekonomika Mikro, (BPFE-YOGYAKARTA: Yogyakarta)
http:/
/Purnami's Blogspot Contoh Makalah
Elastisitas Permintaan dan Penawaran [Lengkap].htm
http://Elastisitas
Permintaan dan Elastisitas Penawaran _ Plengdut.com _ Situs belajar &
perpustakaan online.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar